Titipan Rindu




Daflan, kini kumulai menitipkan rindu pada senja di ufuk timur, sedetik dua detik hingga tahun yang berlalu, ku telah lama tak merasakan sinar hangatnya dan tak bersetubuh dengan angin pantai. Dulu aku selalu menjamahinya di sore mendekati malam,setiap harinya aku bersetubuh dengan angin pantai dan ombak bersama kawan.

Daflan, bukankah hidup itu penuh dengan kerinduan, rindu pada diri sendiri rindu pada orang terkasih rindu pada pemandangan dan rindu yang selalu mengebu di setiap harinya. Aku mengamini jika hidupku penuh dengan kerinduan saat ini, aku baru menyadari bahwa 22 tahun ini hidupku penuh dengan kerinduan, bahkan ketika aku keluar dari rahim ibuku di situlah aku mulai menitipkan rindu pada semua orang, benda, suasana  dan bahkan aku sudah menitip rindu pada  dukun bayi yang membantu proses keluarnya aku dari rahim ibuku, dan kini aku sudah menitipkan rindu pada banyak orang yang nantinya aku ku panen satu demi satu. Bertemu dengan orang yang ku rindukan di situlah aku sedang memanen rinduku yang telah ku titipkan padanya.

Daflan, beberapa bulan lalu aku menitipkan rindu pada kawanku berharap jika aku pulang nanti aku bisa memanen rinduku dengan sepenuhnya, tapi harapan itu akan ku urungkan sepertinya untuk memanen sepenuhnya bukanlah hal yang baik mulai hari ini dan seterusnya, iya benar Daflan hari ini tepat tanggal 23 November 2016 kawanku telah memberikan seluruh rindu dan hidupnya kepada sosok yang ia cintai dan kasihi selama beberapa tahun ini. Rasa sedihku mulai merasuk dalam lubuk, beberapa waktu lalu kawanku memberikan surat kabar bahwa akan melepas masa lajangnya, rasa sedihku ini bukan karena aku tak rela bila kawanku melepas lajangnya, yang ku sedihkan adalah aku tak bisa mendampinginya, kami berjauhan sekitar ratusan km, berbeda pulau dan berbeda waktu. 

Selamat kawan semoga menjadi istri, ibu dan menantu yang baik untuk keluargamu. sejujurnya kawan ini bagai mimpi bagiku mendengar kau melepas masa lajangmu, bukan hanya aku tapi untuk kedua orang tuakupun merasa sama seperti itu. Hari ini adalah hari doa untukmu kawan, orang-orang berbondong-bondong mendatangi kediamanmu untuk sekedar mendoakan keberlangsungan hidupmu kelak bersama suami dan keluargamu, aku disini kawan dari kejauhan mendoakanmu yang terbaik untukmu atas kasih Tuhan yang di berikan pada kalian berdua, doaku sehatlah selalu bersama suamimu dan pupuklah selalu rasa kasih dan sayang kalian berdua hingga waktu Tuhan memisahkan kalian. Ku titipkan rindu jika nanti aku pulang akan ku panen rindu yang tersisa. Aku bahagia atas kebahagiamu. Selamat atas kehidupanmu yang baru.

Untuk Kawanku, Ani Wiji Lestari
Dariku, Alena


Komentar

Postingan Populer