Pergilah, Aku tak merindukanmu
Pergilah, Aku Tak Merindukanmu
Jika kau bertanya,
apakah aku merindukanmu?
Akan kujawab “TIDAK”
Apa aku menginginkanmu?
“TIDAK”
Bahkan kau datang dengan mengubah
penampilanmu dan kau memberiku suasana baru (menurutmu), itu tidak akan
mengubah keputusanku menjadi “IYA”. Jika kau bertanya sebaliknya,
Apakah aku
menginginkanmu pergi?
Akan kujawab dengan
lantang “IYA”.
Aku tidak mengharapkanmu hadir dan
datang lagi, bila perlu kau menghilang dan jangan pernah menampakan dirimu
dalam tidurku. Andai kau benar bisa menayaiku, sebagaimana makhluk hidup yang
sebenarnya dapat berbicara, dapat berfikir dan dapat merasakan kau pasti
mengerti bagaimana aku, ingin sekali aku membuat kesepakatan denganmu.
Lima tahun lalu tepat di usiaku 17th kau
tiba-tiba datang tanpa kuundang, tanpa berkabar. Saat itu aku benar tak menanggapi
kehadiranmu sama sekali, waktu itu kau datang masih hitungan jari yang kupikir
adalah hal wajar bagi semua orang akan mengalaminya dan kau temui sepertiku.
Nyatanya aku berbeda dimatamu. Tiga tahun yang lalu aku benar-benar menyadari
keberadaanmu adalah suatu penghambat dalam hidupku. Kau membuatku tak disiplin
waktu dan kau hadir sudah tak dapat di hitung dengan jariku. Ingatan pada malam itu masih terekam
jelas bagaimana kau menghampiriku, tujuh kali dalam satu malam kau
menghampiriku. Pertama, kau menghampiriku sendiri, kedua kau membawa kawanmu,
ketiga, keempat,kelima,keenam dan ketujuh kau semakin banyak membawa kawanmu
untuk menggangguku. Oh Tuhan, pada malam itu ingin kumaki dan kuludahi dirimu (andaiku
bisa) tapi apalah daya kau mengeroyokku, untuk terbangun saja aku sudah
kesulitan apalagi aku meludahimu. Ingin sekali ku berkata kasar jika mengingat
kejadian itu. Bagiku aku dapat terbangun saja dari kau dan kawan-kawanmu aku
sudah bersyukur amat bersyukur.
Lima tahun berlalu, hingga saat ini aku
tak tau apa yang kau inginkan dariku, sampai detik ini pun kau belum menyudahi
kagiatanmu mengangguku. Bahkan baru-baru ini kau datang dengan hal yang baru,
kau tak menampakan dirimu tapi aku dapat merasakan kehadiranku, kau membawa
serta bapak dan ibuku, saat itu kau mematikan ragaku hanya hidunglah yang kau
hidupkan dari seluruh ragaku ini. Kau hadir lebih lama dari biasanya belakangan
ini, kau sukses membuatku ketakutan, kau bahkan membuat aku melihat ragaku
sendiri bersama ibu dan bapakku. Wooow hebat sekali kau rupanya, semakin berkelas saja permainanmu rupanya,
tak menampakkan diri tapi membuatku dihantui ketakutan-ketakutan hingga saat
ini. Kini kedatanganmupun tak mengenal waktu, kau bahkan ada di pagi, siang,
sore dan malam, padahal kau dulu datang hanya pada malam hari saja, namun
sekarang tidak begitu rupanya. Aku sudah melihat semua bentukmu walau pun
sebenarnya aku tak begitu yakin bahwa itu kau karena kau sering membawa
kawan-kawanmu.
Kau tau ketakutanku selama 5th ini adalah tidur. Jujur,
apa hal yang paling aku takutkan? Aku akan menjawab “Tidur”.
Iya, aku takut tidur, apa lagi jika aku
tidur sendirian dalam keadaan ruangan sepi. Banyak orang yang menanyaiku, masalah
lingkaran hitam di mataku, itu adalah ulahmu jika malam kau hadir sesukamu. Kau
tau jika kau hadir kau membuatku ketakutan yang berkepanjangan, kau juga
membuat otaku lemah untuk berfikir, aku menjadi malas berfikir karena ketika
kau datang tenaga dan pikiranku lelah untuk memikirkan bagaimana untuk
melawanmu dan aku tersadar kembali.
Aku tidak tau sebenarnya kau memang ada,
hanya bermimpi atau hanya sugestiku saja yang sedang menguasai pikiranku. Tapi
nyatanya kau ini sangat mengganggu karena sepertinya senang menyiksa tidurku.
Jadi akhir kata, maaf jika pada awalnya aku tak menghiraukanmu karena tidak
menyadari kehadiranmu. Saat ini tolong hilanglah, biarkan aku hidup selayaknya
mereka di luar sana. Menikmati tidurnya dan mengerjakan apa yang mereka
inginkan.
Aku Tidak Merindukanmu!
Aku Merindukan Tidur
sebelum usia 17th.
Pergilah, aku tak
merindukanmu.
..........
Hei, cerita diatas adalah keresahan terkait
dengan sleep paralysis atau
orang-orang mengenalnya dengan sebutan Ketindihan.
Keresahan ini mungkin sebagian orang akan menganggap si penulis ini gila,
karena beberapa orang yang di ceritakan dengan hal ini menganggap ini hanya
khayalan semata, namun ini yang memang terjadi pada diri si penulis. kalian cari tau sendiri ya apa itu Sleep Paralysis.
Thankyou, sudah membaca
Komentar
Posting Komentar